“Mirin Halal” vs Mirin Asli: Awas Keliru!
Hay, Sobat Momasa! Siapa disini yang hobi masak atau makan makanan Jepang? Jika kamu sering berinteraksi dengan bumbu dapur khas Negeri Sakura, pasti nggak asing dong dengan yang namanya mirin? Tapi, pernah nggak sih Sobat mendengar istilah “Mirin Halal”? Yuk, kita ulas lebih dalam supaya nggak salah paham!
Mirin memang salah satu bumbu dapur yang kerap digunakan dalam masakan Jepang. Rasanya yang manis seringkali menjadi penambah cita rasa pada berbagai hidangan. Namun, di balik kelezatannya, mirin sebenarnya merupakan khamr, yang tentunya menjadi kontroversi di kalangan muslim.
Ada dua hal yang perlu Sobat Momasa tahu:
1. “Pake Mirin, tapi yang Halal”
Mungkin Sobat pernah dengar kalimat seperti ini saat bertanya-tanya ke penjual makanan atau cafe kekinian. Sebenarnya, ada kemungkinan mereka memang menggunakan mirin, tapi mereka kurang paham bahwa mirin sendiri bukanlah sesuatu yang halal.
2. Mirin “Gaya-Gayaan”
Ada juga loh yang sebenarnya menggunakan pengganti mirin. Jadi, rasanya mirip mirin tapi nggak mengandung alkohol sama sekali. Namun, karena kurang tepat dalam menyebutnya, malah jadi dikenal dengan “Mirin Halal”, padahal kan mirin aslinya itu memang khamr.
Sebagai informasi tambahan, ada brand ternama asal Jepang yaitu Kikkoman yang sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI untuk saus manisnya. Dan ingat, ini saus, bukan mirin. Jadi, jangan sampai bingung ya!
Kenapa Mirin Haram?
Mirin memiliki kandungan alkohol. Meski kadang digunakan dalam jumlah sedikit, namun tetap saja mirin termasuk dalam kategori khamr. Dan tentu saja, bagi Sobat Momasa, konsumsi khamr, walau sedikit, tetap haram.
Lalu, Bagaimana Cara Menggantinya?
Sebenarnya, banyak alternatif yang bisa Sobat gunakan untuk mengganti mirin saat memasak. Contohnya adalah campuran air, gula, dan sedikit cuka. Dengan kombinasi tersebut, Sobat bisa mendapatkan rasa manis mirip mirin tanpa harus khawatir tentang kehalalannya.
Kesimpulan:
Pentingnya pemahaman tentang bahan-bahan yang kita gunakan dalam masakan tidak hanya berlaku untuk mirin, tapi juga bahan lainnya. Jangan ragu untuk selalu bertanya dan mencari informasi. Dengan begitu, kita bisa menjaga asupan kita agar tetap halal dan sesuai dengan syariat.
Untuk Sobat Momasa yang selalu ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga, semoga informasi ini bisa menjadi pencerahan. Selamat memasak dengan penuh cinta dan kepastian halal! 😊