Memahami Alkohol dalam Produk dengan Sertifikasi Halal MUI: Tteokbokki, Salah Satunya!

Halo, Sobat Momasa! Pernah nggak nemuin produk dengan kandungan alkohol tapi punya sertifikasi Halal MUI?

Pasti bingung ya, “Kok bisa sih?”

Nah, ternyata pada dasarnya memang bisa dan diperbolehkan. Tapi, bukan berarti diperbolehkan begitu saja. Penjelasannya sudah kami rangkum di bawah ini. Silakan baca supaya tidak menduga-duga ya.

Sebenarnya Apa Sih Alkohol?

Sebelum lebih jauh, yuk Sobat Momasa pahami dulu apa itu alkohol. Dalam dunia kimia, alkohol adalah sekelompok senyawa organik yang memiliki struktur tertentu. Bukan hanya ada di minuman keras, alkohol juga ada di beberapa produk kebersihan, kosmetik, bahkan makanan.

 Halal, Haram, dan Minuman Memabukkan

Ada kesalahpahaman yang sering terjadi di masyarakat. Banyak yang mengira bahwa semua alkohol adalah haram. Padahal, yang diharamkan oleh Islam adalah minuman memabukkan. Jadi, ada batas kadar alkohol tertentu dalam suatu produk yang masih dianggap aman dan tidak memabukkan.

MUI dan Kadar Alkohol

MUI telah menetapkan standar khusus mengenai kadar alkohol dalam produk yang masih dianggap halal. Jadi, ketika suatu produk mengandung alkohol tapi kadar alkoholnya masih di bawah batas yang ditentukan oleh MUI, produk tersebut masih bisa mendapatkan sertifikasi halal.

Jadi, Gimana Cara Membedakannya?

Nah, Sobat Momasa yang kritis pasti bertanya-tanya, “Kalau begitu, gimana sih cara membedakan produk yang aman untuk kita konsumsi?”

1. Periksa Label: Cek kandungan alkohol di label produk.

2. Logo Halal MUI: Jika ada logo Halal MUI, itu berarti produk tersebut telah memenuhi standar yang ditentukan oleh MUI, termasuk kadar alkoholnya.

3. Edukasi Diri: Penting buat kita untuk selalu update informasi dan edukasi diri agar tidak mudah termakan isu.

Pentingnya Tidak Menduga-duga

Pesan penting lainnya untuk kita semua, jika melihat produk yang mengandung alkohol tapi tidak ada logo Halal MUI, lebih baik jangan kita yang mengklaim bahwa produk tersebut halal. Sebagai konsumen, kita punya hak untuk memilih, tapi jangan sampai kita memberikan informasi yang salah kepada orang lain.

Dunia produk konsumsi memang kompleks, apalagi ketika kita ingin memastikan bahwa apa yang kita konsumsi sesuai dengan syariat agama. Namun, dengan pemahaman yang benar dan informasi yang akurat, kita bisa menjadi konsumen yang cerdas dan bijak.

Untuk itu, Sobat Momasa, mari kita selalu teliti, waspada, dan edukasi diri kita sendiri. Dengan begitu, kita bisa menikmati berbagai produk dengan aman dan tentram. Betul begitu?