Hati-Hati Konsumsi Western Food: Jangan Sampai Terjebak!

Sobat momasa, pasti sudah nggak asing lagi dengan western food atau makanan barat, kan? Mulai dari pasta, steak, hingga berbagai macam dessert, makanan barat memang memiliki ciri khas dan rasa yang memikat lidah banyak orang. Tapi tunggu dulu, sebelum bersemangat mencicipinya, ada beberapa hal yang perlu kita waspadai, terutama bagi kita yang mengutamakan kehalalan makanan.

Apa sih yang menjadi titik kritis dalam makanan barat? Memang, makanan barat cenderung memiliki banyak variasi dan kombinasi bahan. Namun, sejatinya, titik kritis yang paling umum ditemui adalah khamr (alkohol), pork (babi), dan blood (darah).

1. Khamr (Alkohol)

Ini mungkin menjadi salah satu tantangan terbesar bagi pecinta makanan barat yang berkomitmen pada kehalalan makanan. Beberapa masakan barat memang menggunakan alkohol sebagai salah satu bahan dasarnya. Contohnya, banyak pasta yang dimasak dengan tambahan wine untuk memberikan rasa khas dan meningkatkan aroma. Tidak hanya pasta, ada pula makanan seperti coq au vin, beef bourguignon, dan beberapa makanan lainnya yang memang secara tradisional menggunakan wine atau alkohol lain dalam proses memasaknya.

2. Pork (Babi)

Babi adalah salah satu bahan makanan yang kerap kali digunakan dalam berbagai hidangan barat. Mulai dari pizza dengan topping pepperoni, spaghetti carbonara dengan bits of bacon, hingga sandwich dengan smoked ham. Ini tentu saja menjadi titik kritis bagi kita yang menghindari konsumsi daging babi.

3. Blood (Darah)

Sobat momasa mungkin pernah mendengar steak dengan level kematangan rare atau medium rare. Pada level kematangan ini, daging steak masih menunjukkan warna merah muda hingga merah, yang menandakan bahwa darahnya belum sepenuhnya matang. Meski banyak yang menganggapnya sebagai pilihan gourmet, bagi kita yang memperhatikan kehalalan, tentu harus ekstra hati-hati.

Tapi, jangan khawatir! Meski western food memiliki beberapa titik kritis, bukan berarti kita harus menghindarinya sepenuhnya. Beberapa tips yang bisa kita lakukan adalah:

1.    Selalu bertanya: Saat makan di restoran, jangan malu untuk bertanya kepada pelayan atau chef tentang bahan-bahan yang digunakan.

2.    Pilih restoran terpercaya: Cari tahu restoran yang memang terkenal dengan komitmennya pada makanan halal.

3.  Cek label saat berbelanja: Jika membeli produk makanan olahan, selalu cek labelnya. Pastikan tidak ada kandungan alkohol, babi, atau bahan haram lainnya.

Sekarang, dengan informasi ini di tangan, Sobat Momasa bisa lebih siap dan berhati-hati saat menikmati sajian makanan barat. Ingat ya, menjaga kehalalan makanan bukan hanya kewajiban, tapi juga bentuk rasa syukur dan mengikuti perintah. Selamat menikmati sajian kuliner western food, Sobat momasa!

(https://www.instagram.com/anca.id)