7 Hal yang Perlu Diwaspadai! Tren Makanan Kekinian dalam Kehalalannya

Halo, Sobat Momasa !👩‍🍳 Makanan kekinian memang menggoda, baik dari segi tampilan maupun rasa. Mulai dari makanan ala Korea, Jepang, hingga kuliner ala Barat, semuanya bisa kita temui dengan mudah di berbagai tempat. Tapi, tahukah kamu bahwa di balik popularitas makanan-makanan ini, ada beberapa aspek yang perlu kita waspadai, terutama jika kita memperhatikan kehalalan produk tersebut?

1. Produk Olahan Babi

Salah satu yang paling jelas dan sering kita jumpai adalah produk olahan babi. Babi adalah bahan yang secara jelas diharamkan dalam Islam, namun banyak makanan kekinian, terutama yang terinspirasi dari masakan Barat, Jepang, atau China, menggunakan babi dalam berbagai bentuk. Beberapa produk umum yang menggunakan daging babi antara lain bakso, sosis, bratwurst, frankfurter, dan pepperoni. Produk-produk ini sering diolah menjadi berbagai makanan modern seperti sandwich, burger, atau isian roti kekinian.

Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan babi yang perlu kamu kenali, seperti porcine, swine, pig, hog, boar, sow, pork, ham, bacon, gammon, dan lard. Perlu diingat, penggunaan tulisan Arab tidak selalu menjamin bahwa produk tersebut halal. Bahkan, pernah ditemukan produk yang menggunakan lard (lemak babi) dengan kemasan beraksara Arab. Jadi, selalu waspada dalam memeriksa komposisi bahan!

2. Produk Olahan Daging Giling dari Penggilingan Campur Babi

Selain olahan daging babi yang secara langsung terlihat, ada juga kasus daging giling yang digiling di mesin penggilingan yang sama dengan daging babi. Di beberapa restoran atau toko, daging sapi atau ayam bisa saja digiling di alat yang sama tanpa pemisahan yang ketat dari daging babi. Hal ini menyebabkan kontaminasi silang, yang bisa membuat daging yang awalnya halal menjadi tidak halal.

Untuk itu, jika Sobat Momasa ingin membeli produk olahan daging giling, pastikan untuk menanyakan tentang proses penggilingannya. Memilih tempat yang memiliki sertifikasi halal juga bisa membantu memastikan bahwa proses produksi telah mengikuti standar yang sesuai.

3. Penggunaan Kuas Oles dari Bulu Babi atau Binatang Non-Halal

Tahukah kamu bahwa beberapa kuas oles yang digunakan dalam proses memasak, terutama untuk mengolesi saus atau bumbu, terbuat dari bulu binatang non-halal, seperti babi? Meski sepertinya sepele, penggunaan kuas dari bahan non-halal dapat menimbulkan masalah dalam kehalalan makanan, terutama jika kuas tersebut menyentuh makanan yang awalnya halal. Jika bahan baku yang digunakan halal namun dalam prosesnya bersentuhan dengan barang haram, seperti diolesi dengan kuas yang tidak halal atau menggunakan fasilitas produksi yang sama dengan produk haram, para ulama menetapkan bahwa status produk akhir tersebut menjadi haram.

4. Produk Olahan Daging Bangkai Ayam

Makanan cepat saji atau produk olahan daging ayam juga menjadi salah satu favorit dalam tren makanan kekinian. Namun, beberapa tempat yang tidak memperhatikan standar halal bisa saja menggunakan daging ayam yang tidak disembelih dengan cara syar’i, atau bahkan menggunakan bangkai ayam. Konsumsi daging bangkai, baik itu ayam atau hewan lain, jelas diharamkan dalam Islam.

Bangkai adalah daging hewan yang mati bukan karena disembelih. Ada beberapa perbedaan antara daging ayam tiren dan daging ayam yang disembelih secara benar:

  • Daging ayam tiren biasanya memiliki bercak merah di beberapa bagian karena darah yang menggumpal, sedangkan pada ayam yang disembelih, darah bisa dikeluarkan dengan mudah karena aliran darah yang lancar.
  • Kulit ayam yang disembelih terlihat lebih halus karena suhu tubuhnya menyesuaikan dengan lingkungan, sehingga pori-porinya menutup dengan baik. Sebaliknya, kulit ayam tiren cenderung memiliki pori-pori yang lebih besar dan terasa kasar.

5. Masakan dari Hewan Halal yang Tidak Disembelih Secara Syar’i

Tidak semua daging dari hewan yang halal otomatis dapat dikonsumsi. Jika penyembelihan tidak sesuai dengan aturan Islam, seperti tidak menyebut nama Allah atau dilakukan dengan cara yang salah, daging tersebut bisa menjadi haram. Saat membeli daging ayam, penting untuk memastikan adanya tanda bekas sembelihan dan apakah proses penyembelihannya dilakukan dengan benar. Penyembelihan harus memutus tiga saluran utama di bagian leher, yaitu saluran makanan (mari’), saluran pernapasan (hulqum), dan dua pembuluh darah utama (wadajain: arteri karotis dan vena jugularis).

6. Penggunaan Arak Masak pada Japanese Food atau Chinese Food

Makanan Jepang dan Tiongkok kerap menggunakan arak masak, seperti mirin (sejenis anggur beras manis) atau sake, yang mengandung alkohol. Arak ini biasanya digunakan untuk menghilangkan aroma amis pada ikan laut, mempertahankan aroma khas ikan, dan juga untuk melembutkan daging. Berikut adalah beberapa jenis arak masak yang umum digunakan dan perlu diperhatikan:

  • Ang ciu (arak merah)
  • Pek bie ciu (arak putih)
  • Kue lo ciu (arak mie)
  • Mirin (Japanese rice cooking wine)
  • Sake (arak Jepang dari beras)
  • Sari tape (saos tape)

7. Penggunaan Arak pada Produk Bakery

Mungkin Sobat Momasa akan terkejut mengetahui bahwa beberapa produk roti dan kue yang tampak lezat ternyata bisa mengandung alkohol. Dalam industri bakery, arak sering digunakan untuk menghilangkan bau amis telur dan aroma lemak yang kurang sedap. Beberapa contoh yang sering digunakan termasuk rhum murni, rhum bakar, rhum buttercream, rhum essence, rhum black forest, dan rhum semprot.

Tren makanan kekinian memang menawarkan banyak pilihan yang menggoda, tetapi sebagai umat Muslim, kita harus lebih waspada terhadap bahan-bahan dan proses pembuatannya. Mulai dari olahan babi, daging yang tidak halal, hingga penggunaan arak masak, semuanya perlu diperhatikan agar kita bisa menikmati makanan tanpa rasa khawatir.

Dengan semakin banyaknya restoran dan produk makanan yang menyadari pentingnya menyediakan makanan halal, Sobat Momasa tidak perlu khawatir. Tetap cermat dalam memilih tempat makan dan selalu perhatikan label halal pada produk yang Sobat konsumsi. Buat info lebih lanjut tentang produk halal dan restoran halal, download aja aplikasi Momasa di Playstore. Dengan Momasa, kamu bisa dapetin info lengkap tentang produk halal dan resto halal di sekitar kamu!

referensi : https://himmpas.pasca.ugm.ac.id/2022/04/02/tren-makanan-kekinian-dan-titik-kritis-kehalalannya/

.