Dari Sudut Kota Hingga Pelosok: Coffee Shop Ada Di Sana
Melihat coffee shop di mana-mana, jiwa anak muda atau penikmat kopi pasti tergerak buat cobain rasanya. Menyadari industri kopi sedang melonjak, mulai dari sudut kota hingga pelosok desa, kedai kopi kekinian dengan berbagai variasi menunya bermunculan. Namun, ada tren baru yang menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian besar konsumen, khususnya bagi para Muslim: kopi dengan varian rum, baileys, kahlua, dan sejenisnya.
Para pecinta kopi mungkin tergiur dengan cita rasa baru yang ditawarkan oleh beberapa coffee shop. Tapi, kita harus ingat satu hal: kehalalan sebuah produk. Sebagai seorang Muslim, ini bukan hal yang sepele.
Pada dasarnya, jika minuman beralkohol dicampur ke dalam produk makanan atau minuman, meskipun hanya sedikit, maka hukumnya tetap haram. Pastinya, kita harus benar-benar paham prinsip ini.
Tapi, belakangan ini, beberapa brand atau coffee shop mencoba melakukan pendekatan pemasaran dengan kampanye “Mirip Tapi Halal”. Mereka mengklaim produknya bebas alkohol dan mendekati rasa alkohol asli. Menurut, Sobat Momasa, apakah klaim tersebut benar?
Menurut Fatwa MUI no 4 tahun 2003, tidak diperbolehkan bagi umat Islam untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang menggunakan nama atau menyerupai makanan/minuman yang diharamkan, seperti whisky, brandy, beer, dan sejenisnya. Oleh karena itu, meskipun sebuah produk klaim sebagai “beer non alkohol”, produk tersebut tetap tidak akan mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.
Maka, sudah jelas bahwa varian kopi yang mengandung rum, baileys, kahlua, baik yang beralkohol maupun yang diklaim non alkohol, memiliki isu kehalalan yang perlu kita perhatikan.
Di Indonesia, penjualan produk non-halal memang tidak dilarang, mengingat Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang tinggi dan bukan hanya ditinggali oleh umat Muslim. Namun, sebagai seorang Muslim, kita harus lebih selektif dan cerdas dalam memilih produk. Harus jadi smart buyer yang tidak hanya memikirkan tren, tapi juga kebenaran.
Terus, Bagaimana Cara Menyikapinya?
Oke, meskipun sudah terlambat kurang aware-nya kita saat pesan kopi tidak bertanya. Mulai sekarang, Sobat Momasa bisa lebih cermat bertanya lebih dulu pada barista. Atau, jika tempatnya jauh dan khawatir sudah sampai di tempat malah terbukti memakai bahan yang tidak diperbolehkan, solusinya bisa dengan mengirimkan Direct Message (DM) ke media sosial coffee shop tersebut.
Meskipun ada hal lebih yang perlu Sobat Momasa lakukan sebelum mencicipi kopi di berbagai tempat. Tapi itu jauh lebih baik karena tidak terjebak konsumsi sesuatu yang tidak halal.
(https://www.instagram.com/dianwidayanti)