3 Aspek Penting untuk Menjamin Kehalalan pada Keju dan Produk Olahannya

Sobat Momasa Siapa di antara kalian yang nggak suka keju? Dari pizza melty yang menggugah selera hingga camilan keju yang renyah, keju memang jadi favorit banyak orang. Tapi, ada satu hal penting yang mungkin sering terabaikan: Apakah semua keju halal? Nah, kali ini kita akan menjelajahi dunia keju dari sudut pandang halal, dan mengungkap titik-titik kritis yang perlu kalian perhatikan. Yuk, simak.

Kenapa Keju Bisa Jadi Tantangan Halal?

Sobat Momasa, keju adalah produk olahan susu yang dikemas dengan rasa gurih dan tekstur yang unik. Tapi, di balik kelezatannya, ada beberapa faktor yang membuat keju bisa jadi “musuh dalam selimut” ketika datang ke kehalalan. Salah satu faktor utama adalah rennet enzim yang digunakan untuk membentuk keju dari susu.

Rennet bisa berasal dari tiga sumber: hewani, nabati, atau mikrobial. Nah, kalau rennet yang digunakan berasal dari hewan, dan hewan tersebut tidak disembelih sesuai syariat, maka keju yang dihasilkan bisa jadi tidak halal. Hati-hati, jangan sampai keju favoritmu ternyata mengandung bahan yang tidak sesuai dengan prinsip halal, ya.

Mari kita bongkar lebih dalam, Sobat Momasa. Rennet ini ada beberapa jenis:

  1. Rennet Hewani (Animal Rennet): Ini adalah enzim yang biasanya diambil dari lambung anak sapi atau domba. Jika hewan tersebut tidak disembelih secara halal, maka rennet ini otomatis menjadi tidak halal. Jadi, kalau kalian menemukan keju yang menggunakan rennet hewani, pastikan untuk mengecek apakah hewan tersebut disembelih sesuai syariat Islam.
  2. Rennet Nabati (Vegetarian Rennet): Diambil dari tanaman seperti bunga artichoke atau thistle. Rennet ini umumnya halal, dan jadi pilihan banyak produsen keju untuk memenuhi permintaan vegetarian atau vegan.
  3. Rennet Mikrobial (Microbial Rennet): Dihasilkan melalui fermentasi mikroorganisme. Karena tidak melibatkan hewan, rennet jenis ini umumnya halal juga. Meski begitu, pastikan produk tersebut benar-benar bebas dari kontaminasi bahan non-halal.

Produk Olahan Keju Lebih dari Sekadar Keju

Kalian pasti suka dengan produk olahan keju, seperti saus keju yang creamy atau pizza dengan topping keju yang melimpah. Tapi, Sobat Momasa, jangan sampai terjebak oleh kemasan yang menggugah selera tanpa memeriksa lebih jauh. Produk olahan keju bisa mengandung bahan tambahan lain yang menjadi titik kritis kehalalan. Misalnya, ada produk yang menambahkan emulsifier atau pewarna yang tidak halal. Emulsifier ini sering kali berasal dari lemak hewani atau bahan lain yang bisa jadi tidak sesuai dengan prinsip halal. Jadi, pastikan kalian memeriksa label dengan teliti, dan pilih produk yang sudah bersertifikat halal.

Keju yang Diproduksi Keberhasilan atau Kontaminasi?

Sobat Momasa, proses produksi keju juga memegang peranan penting dalam menentukan kehalalan produk. Meski keju mungkin menggunakan rennet halal, jika diproduksi di fasilitas yang juga mengolah produk non-halal, risiko kontaminasi bisa saja terjadi. Jadi, pastikan untuk memilih keju yang diproduksi oleh pabrik yang memang menerapkan standar kehalalan secara ketat.

Cara Memastikan Keju Halal yang Aman

Bagaimana cara kalian memastikan keju yang kalian nikmati halal? Berikut beberapa langkah mudah untuk memastikan kehalalan keju:

  1. Periksa Label Halal: Cari keju yang memiliki sertifikat halal dari lembaga terpercaya seperti MUI. Sertifikasi ini adalah tanda bahwa produk tersebut memenuhi standar halal yang ditetapkan.
  2. Teliti Bahan-Bahan Tambahan: Selalu cek label untuk mengetahui sumber rennet dan bahan tambahan lainnya. Jika ada bahan yang tidak jelas atau mencurigakan, lebih baik pilih produk lain yang sudah jelas kehalalannya.
  3. Hindari Keju Impor Tanpa Sertifikat Halal: Keju dari luar negeri sering kali menggunakan rennet hewani dari hewan yang mungkin tidak disembelih secara halal. Jika produk tersebut tidak memiliki sertifikasi halal, lebih baik hindari untuk menghindari keraguan.

Keju memang menggoda, tapi penting bagi Sobat Momasa untuk tetap cermat dalam memilih. Titik kritis kehalalan pada keju dan produk olahannya terletak pada sumber rennet dan bahan tambahan lainnya. Dengan memeriksa label dan memilih produk yang bersertifikasi halal, kalian bisa menikmati keju dengan tenang dan yakin.

Bagaimana, Sobat Momasa? Apakah kalian merasa lebih siap untuk memilih keju yang halal? Share pengalaman kalian di kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-teman yang juga peduli dengan kehalalan produk makanan.